Senin, 28 Februari 2011

Coretanku

TIDURLAH ANAKKU

tidurlah anakku

mentari telah terganti rembulan

meski redup tertutup awan

tidurlah anakku

dipangkuan kehangatan ibumu

yang tak lelah menjagamu

disepanjang usia

tidurlah anakku

esok hari kan jelang kembali

bersama harapan menjulang tinggi

Februari 2011


Pilunya Hatiku

(mengenangmu buah hatiku)

Senja meredup ditelan malam

Azdan manggrib telah mengalun indah

menyapaku

perasaan rindu teramat sangat

menunggu mungilmu tersenyum padaku

Kala ku rindu irama jantungmu

tak seperti biasanya ….

rasa tak percaya

namun itu benar adanya

kau ku nanti dalam hidupku

nyatanya kau tak setia menemaniku

namun sudahlah….

beberapa waktu telah cukup menemaniku

disepanjang nafasmu dan nafasku

telah Dia janjikan itu untukmu ….

Februari 2011

Kamis, 24 Februari 2011

PUISI LAMA


Pengertian puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, seperti:

- Jumlah kata dalam 1 baris

- Jumlah baris dalam 1 bait

- Persajakan (rima)

- Banyak suku kata tiap baris

- irama

Macam-macam puisi lama

  1. Mantra
  2. Syair
  3. Karmina
  4. Talibun
  5. Pantun
  6. Gurindam
  7. Seloka

a. Mantra

Mantra adalah puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat melayu pada mulanya bukan sebuah karya sastra, melainkan berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:

Assalammualaikum putri setulung

Yang beralur seilir semayang

Mari kecil kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sedap gading

Akan membasuh mukamu

b. Gurindam

Gurindam adalah puisim lama yang berasal dari Tamil (India).

Ciri-ciri gurindam:

- Sajak berakhir a-a, b-b, c-c, dan seterusnya.

- Isinya berupa nasehat yang cukup jelas yang menjelakan sebab akibat.

Contoh gurindam:

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c

c. Syair

Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab

Contoh syair:

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

d. Pantun

Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

a. Setiap bait terdiri 4 baris

b. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

c. Baris 3 dan 4 merupakan isi

d. Bersajak a – b – a – b

e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

f. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh pantun:

Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)

Kayu cendana diatas batu (a)
Sudah diikat dibawa pulang (b)
Adat dunia memang begitu (a)
Benda yang buruk memang terbuang (b)

e. SELOKA (PANTUN BERKAIT)

Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya

Contoh seloka :

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

f. Talibun

Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh talibun :

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

g. PANTUN KILAT ( KARMINA )

CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh karmina :

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

Sudah gaharu cendana pula (a)

Sudah tahu masih bertanya pula (a)

MEMBACAKAN BERITA DENGAN INTONASI, LAFAL, DAN SIKAP MEMBACA YANG BAIK


Apa itu berita?

Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum.

Syarat-syarat berita

Berita harus memenuhi syarat :

a. Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.

b. Sederhana, berita yang ditulis harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.

c. Singkat, berita yang baik adalah tidak bertele-tele, langsung pada pokok permasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.

d. Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.

e. Hidup, apa yang diberitakan harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan berikutnya. Pembaca ikut merasakan.

Bahasa berita

Bahasa berita adalah bahasa yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur dengan kata-kata asing dan kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.

Berita aktual (hard news)

Berita aktual adalah uraian peristiwa, pendapat, atau realitas yang harus disajikan kepada khalayak secepatnya karena memiliki nilai berita yang tinggi. Berita aktual ini sering dijadikan berita utama media cetak atau dijadikan menu utama pada pemberitaan televisi, bahkan secara khusus berita ini dijadikan menu pada “sekilas info “(RCTI) atau “Aktualita” (AN-teve), “Fokus Utama” (Indosiar) atau nama lainnya yang memiliki maksud sama.

PANDUAN MEMBACA BERITA – oleh Fifi Aleyda Yahya – Presenter Metro TV

Ò Persiapan Sebelum Membaca Berita

Ò Pahami berita yang akan dibacakan.

Ò Bila perlu, perbaiki naskah berita dengan sepengetahuan produser program.

Ò Koordinasi dengan produser program terkait rundown berita dan wawancara bila ada.

Ò Siapkan waktu cukup untuk rias wajah dan menata rambut.

Ò Selalu siap bila terjadi hambatan teknis di saat sedang membawakan program.

Ò Tetap tenang dan relaks tapi berpikir cepat dan ambil keputusan untuk langkah berikutnya

Ò Minta maaf jika terjadi kesalahan

Ò Siap berbagai versi kalimat yang akan disampaikan jika terjadi kesalahan

Ò Contoh: “Pemirsa/ kami mohon maaf/ gambar yang baru saja kami tayangkan bukan tentang penggusuran di Jakarta tapi tentang tanggapan wakil presiden Yusuf Kalla tentang melonjaknya harga minyak goreng// Kita beralih ke informasi berikutnya///”

Ò Bagaimana Membaca Berita dengan Baik

Ò Baca berita seperti bercerita kepada orang lain.

Ò Tatap kamera seakan menatap lawan bicara.

Ò Ekspresi presenter harus sesuai dengan berita yang dibacakan.

Pembaca berita yang baik adalah pembaca yang fasih, andal, dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, kalimat yang dibaca.

Ketepatan intonasi, lafal, ucapan yang jelas sangat mempengaruhi pembaca berita saat membacakan berita.

Kesalahan pemenggalan kata dapat mempengaruhi makna kalimat.

Contoh:

  1. Menurut kabar burung / nenek sakit keras.
  2. Menurut kabar / burung nenek sakit keras.

Simak pembacaan berita berikut!

MEMAHAMI INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER YANG DISAMPAIKAN SECARA LISAN

Dari manakah kita dapat memperoleh informasi?

Informasi dapat diperoleh dari:

  1. Televisi
  2. Radio
  3. Majalah/koran
  4. Buku
  5. internet.
  6. Informasi langsung seperti sahabat, orang tua, guru, saudara, tetangga, tokoh masyarakat, pakar dan sebagainya

Persoalannya, mau dan dapatkah kita mendengarkan informasi yang disampaikan secara lisan?

Mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi

Perbedaan Mendengarkan dan mendengar

Mendengarkan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi direncanakan secara sadar atau sengaja dan dilandasi oleh adanya suatu motif kebutuhan. Mendengarkan melibatkan perasaan, pikiran, dan keinginan.

Mendengar merupakan hal yang biasa hanya berhenti di telinga, tanpa sadar dan tidak membekas.

Tiga tahapan menyimak

a. Interpretasi

kemampuan menafsirkan hal-hal yang didengarkan.

pendengar dituntut unuk dapat menafsirkan informasi yang disampaikan.

b. Evaluasi

kemampuan mendengarkan untuk melakukan apresiasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang didengarkan.

pendengar mempertimbangkan, menyeleksi, mengidentifikasi manfaat informasi yang diterima.

c. Reaksi

Kemampuan untuk melakukan tindakan yang tepat dalam menyikapi informasi yang diterima.

MENENTUKAN IDE POKOK DARI BERBAGAI POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

MENENTUKAN IDE POKOK DARI BERBAGAI POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Untuk menentukan kalimat utama atau gagasan pokok (ide pokok) paragraf, terlebih dahulu harus memahami teknik dan pola pengembangan paragraf.

Secara umum ada 4 (empat) pola pengembangan paragraf

  1. Deduktif (khusus-umum)
  2. Induktif (Umum-khusus)
  3. Campuran (umum-khusus-umum)
  4. deskriptif

Pola Pengembangan Deduktif

Deduktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi gagasan utama dan diakhiri dengan kalimat yang berisi gagasan penjelas.

Pola pengembangan induktif

Induktif adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi gagasan penjelas dan diikuti gagasan utama berupa kesimpulan.

Pola pengembangan campuran

Paragraf yang gagsan utama atau kalimat utama berada di awal paragraf diikuti dengan gagasan penjelas (gagasan-gagasan khusus) sebagai rincian penjelas. Namun, sebelum paragraf ditutup, gagasan penting yang disebutkan di awal paragraf dipertegas kembali di akhir paragraf berupa kesimpulan.

Pola pengembangan deskriptif

Paragraf yang menampilkan secara mendetail dari suatu hal, kejadian, atau peristiwa secara faktual apa adanya. Kalimat utama merata berada dalam seluruh isi paragraf (tidak ditentukan secara jelas keberadaan kalimat utama).

Menentukan teknik penguraian gagasan dengan memperhatikan hubungan makna dalam paragraf

Ø Klimaks-antiklimaks

Ø Pertentangan-perbandingan

Ø Analogi (persamaan sistematis)

Ø Proses

Ø Contoh

Ø Sebab-akibat/akibat-sebab

Ø Klasifikasi

Ø Definisi luas

Ø Klimaks-antiklimaks

Klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula yang diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedukdukannya, kemudian berangsur-angsur disusun dengan sebuh gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun sekian macam sehingga gagasan-gagasan berikutnya lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.

Variasi gagasan dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu menulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.

Ø Pertentangan-perbandingan

perbandingan dan pertentangan adalah suatu suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.

Ø kata-kata berikut sebagai penanda hubungan yaitu:
1. Penanda hubungan pertentangan : namun, tetapi, sedangkan, melainkan, walaupun begitu, kendati, kendatipun demikian, akan tetapi, sekalipun, sungguhpun, walau, dan padahal.
2. Penanda hubungan perbandingan : daripada, seperti, sebagaimana, bagai, seakan-akan, seolah-olah, seumpama, serasa, sama halnya, dan berbeda dengan.

Ø analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan anlogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakannya yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

Ø proses

Tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.

Ø Contoh

Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain adalah ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.

Ø Sebab akibat

Pengembangan paragraf dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.

Ø Klasifikasi

Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.

Ø Definisi luas

Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf dengan cara definisi.

Ø Uji Kompetensi

  1. Identifikasi kalimat utama tiap paragraf
  2. Identifikasi gagasan pokok tiap paragraf
  3. Tentukan pola pengembangan tiap paragraf
  4. Tentukan hubungan makna tiap paragraf