Kamis, 24 Februari 2011

PUISI LAMA


Pengertian puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, seperti:

- Jumlah kata dalam 1 baris

- Jumlah baris dalam 1 bait

- Persajakan (rima)

- Banyak suku kata tiap baris

- irama

Macam-macam puisi lama

  1. Mantra
  2. Syair
  3. Karmina
  4. Talibun
  5. Pantun
  6. Gurindam
  7. Seloka

a. Mantra

Mantra adalah puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat melayu pada mulanya bukan sebuah karya sastra, melainkan berkaitan dengan adat dan kepercayaan.

Contoh:

Assalammualaikum putri setulung

Yang beralur seilir semayang

Mari kecil kemari

Aku menyanggul rambutmu

Aku membawa sedap gading

Akan membasuh mukamu

b. Gurindam

Gurindam adalah puisim lama yang berasal dari Tamil (India).

Ciri-ciri gurindam:

- Sajak berakhir a-a, b-b, c-c, dan seterusnya.

- Isinya berupa nasehat yang cukup jelas yang menjelakan sebab akibat.

Contoh gurindam:

Kurang pikir kurang siasat (a)

Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )

Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus ( c )

Istri pun kelak menjadi kurus ( c

c. Syair

Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.

CIRI - CIRI SYAIR :

a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
c. Bersajak a – a – a – a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab

Contoh syair:

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)

Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

d. Pantun

Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

CIRI – CIRI PANTUN :

a. Setiap bait terdiri 4 baris

b. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

c. Baris 3 dan 4 merupakan isi

d. Bersajak a – b – a – b

e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

f. Berasal dari Melayu (Indonesia)

Contoh pantun:

Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)

Kayu cendana diatas batu (a)
Sudah diikat dibawa pulang (b)
Adat dunia memang begitu (a)
Benda yang buruk memang terbuang (b)

e. SELOKA (PANTUN BERKAIT)

Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.

CIRI-CIRI SELOKA:

a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya

Contoh seloka :

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan

f. Talibun

Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

Contoh talibun :

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

g. PANTUN KILAT ( KARMINA )

CIRI-CIRINYA :

a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Contoh karmina :

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

Sudah gaharu cendana pula (a)

Sudah tahu masih bertanya pula (a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar